Perbedaan Paling Mencolok Antara Fast Food dan Junk Food – Tidak sedikit penduduk dunia yang selalu ingin mendapatkan kepuasan dalam hal makanan. Berdasarkan data dan fakta di lapangan, memasak merupakan aktivitas yang selalu dilakukan di kala pagi hari. Selebihnya mereka mencukupi kebutuhan perut dengan cara menyantap makanan di luaran. Hingga tercipta jenis makanan Fast Food dan Junk Food yang sampai detik ini masih laku di pasaran. Diketahui bahwa aneka kuliner di Indonesia bahkan luar negeri selalu bersaing untuk mendapatkan hati para pelanggan tetap. Tidak tanggung – tanggung, segala cara telah mereka lakukan hanya demi meraih keuntungan berlipat ganda tanpa memikirkan kandungan gizi yang berpotensi baik dan buruk terhadap kesehatan.
Ironisnya, masih banyak orang yang selalu mengagendakan masakan kuliner di berbagai wilayah. Padahal secara medis, masakan tersebut tidak mengandung gizi yang cukup untuk kesehatan badan. Akan tetapi tren tersebut semakin menjadi – jadi setelah muncul sejumlah media sosial. Dimana hal tersebut semakin membantu penyedia Fast Food dan Junk Food terus beroperasi hingga menjadi terkenal.
Tidak cukup sampai di situ saja, beberapa pekerja kantoran atau perusahaan yang mendapati kerja lembur pun tidak menutup kemungkinan untuk menyantap makanan di rumah. Pada akhirnya mereka mendatangi salah satu kedai atau rumah makan terdekat secara berkala bahkan setiap hari. Tentunya hal tersebut menjadikan kebiasaan sehari – hari pada saat kerja. Terlebih saat bekerja di perantauan, yang jelas membawa bekal dari rumah sangat tidak mungkin. Apalagi mereka harus terpisah dengan sanak keluarga dan saudara. Proses penyajian yang enak dan lezat telah membuat semua konsumen merasa tertarik untuk datang berkali – kali hingga akhirnya mereka berpotensi mengidap penyakit saat berusia dewasa hingga lanjut usia.
Pengertian Umum
Hingga kini masih banyak orang yang beranggapan bahwa Fast Food dan Junk Food merupakan jenis makanan yang sama. Akan tetapi secara definisi, keduanya memiliki pengertian lain dari sudut pandangan yang berbeda. Fast Food merupakan makanan cepat saji, sementara Junk Food adalah makanan sampah. Yang artinya jenis makanan yang harus diolah dan diproses sebelum disantap.
Fast Food telah banyak muncul di berbagai wilayah mulai dari pedesaan hingga perkotaan. Dikenal sebagai makanan cepat saji, setiap orang tidak perlu menunggu lama hanya untuk menyantap makanan paling lezat, gurih dan nikmat. Jika ditelusuri lebih dalam, mengonsumsi makanan tersebut secara teratur atau berkala sangat tidak baik untuk kesehatan tubuh. Bahkan berdampak buruk terhadap jiwa raga.
Sedangkan Junk Food masih tetap abadi di sejumlah daerah, utamanya lingkungan sekolah hingga perkantoran. Masih ada warung yang menyediakan makanan khas yang diproses tanpa mengedepankan sterilisasi. Sehingga hal tersebut menjadi ancaman besar terhadap para konsumen.
Kandungan Gizi
Dari segi kandungan gizi, Fast Food dan Junk Food memiliki perbedaan yang cukup mencolok. Dimana Fast Food memiliki kadar dan nilai gizi yang cukup memenuhi kesehatan tubuh. Terlebih beberapa jenis buah yang terkemas secara instan dan bermutu. Banyak orang masih menyantapnya untuk keperluan pribadi atau saat tengah malam tiba. Walau begitu, jenis makanan tersebut masih belum cukup untuk memberikan kesehatan yang layak sebagai konsumsi utama.
Sementara kandungan gizi pada Junk Food dinilai tidak terlalu memberikan kontribusi besar terhadap kesehatan. Bahkan beberapa makanan yang disediakan bertolak belakang dengan kandungan dan kadar gula dalam darah. Sekalipun menjadi makanan khas, namun orang tersebut tidak akan mendapatkan kesempurnaan pada saat menjalankan aktivitas sehari – hari.
Proses Pengolahan
Pada proses pengolahan, Fast Food tidak bisa langsung dimakan walau memiliki arti makanan cepat saji. Contoh nyatanya adalah kentang goreng atau ayam tepung. Dimana kedua makanan tersebut telah dikemas dalam bentuk kaleng atau plastik yang ditutup rapat agar tetap kedap udara. Di tambah lagi memiliki kandungan pengawet buatan yang kemudian harus disimpan dalam suhu yang cukup sejuk atau lemari es. Setelah itu masih melakukan proses penyajian untuk disantap.
Beda halnya dengan Junk Food, dimana makanan jenis tersebut tanpa melalui proses apa pun pada saat dikonsumsi. Karena semuanya tergantung pada penjual yang telah menawarkan beberapa menu tanpa pengawet. Sekalipun itu, tetap saja hal tersebut dinilai tidak higienis lantaran tidak terlindungi dari udara bahkan sinar matahari.
Cara Penyajian
Makanan jenis Fast Food disajikan secara langsung pada saat toko dibuka. Para penjual akan langsung melakukan display produk agar memudahkan para pelanggan untuk memilah – milih menu yang mereka inginkan. Proses penyajian ini hanya dilakukan tidak lebih dari 30 menit. Sementara rasa pada jenis makanan tersebut akan berubah saat mulai dingin. Pastinya kondisi sterilisasinya sangat berkurang.
Namun yang terjadi pada Junk Food malah sebaliknya. Dimana makanan tersebut telah diproses dalam kemasan yang tertutup dan kedap udara. Hal tersebut bertujuan untuk mempertahankan pengawet buatan. Sekalipun terjaga dari sinar matahari, namun makanan yang satu ini tidak layak disantap secara berkala.
Jenis Makanan
Fast Food memiliki beragam makanan yang siap disantap selain ayam tepung dan kentang goreng yang di antaranya adalah salad buah, kebab, sushi, sandwich, pecel, soto, sate, rawon dan masih banyak lagi. Sedangkan jenis makanan Junk Food yaitu es krim, snack, coklat, minuman berasa, permen, mie instan dan lain – lain.
Perlu diketahui bahwa perbedaan antara Fast Food dan Junk Food tadi telah menggambarkan bahwa makan di luar tidak lebih menyehatkan dari pada memasak sendiri. Karena selain boros, hal tersebut juga mendatangkan efek samping dan berpotensi merusak kesehatan.